Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia
(1) , Indonesia
(2) , Indonesia
(3) , Indonesia
Corresponding Author
Full Text: Language : id
Submitted : 2019-11-04
Published : 2020-05-15
Abstract
Setiap individu yang bertambah usia akan semakin banyak mengalami berbagai penurunan fungsi terutama bagi lansia mulai dari fisik, psikologis, sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kualitas hidup lansia, hal tersebut penting dalam memastikan lansia hidup dengan baik disertai perawatan dan dukungan hingga kematian. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah tingkat kemandirian yang mampu mempertahankan harga diri lansia sehingga meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam diri lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kemandirian dengan kualitas hidup lansia di UPTD PSRLU dan Makam Pahlawan Ciparay. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan sampel sebanyak 60 lansia menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Indeks Barthel dan Older People Quality Of Life (OPQOL). Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan setengahnya (50%) ketergantungan sedang dan sebagian besar (56,7%) memiliki kualitas hidup baik. Hasil uji spearman rank didapatkan p-value 0.003 sehingga disimpulkan terdapat hubungan antara tingkat kemandirian dengan kualitas hidup lansia. Oleh karena itu panti seharusnya mampu membantu lansia sesuai dengan tingkat kemandirian dalam memenuhi kebutuhnnya agar kualitas hidup lansia dapat tetap terjaga dengan baik dan lebih meningkatkan keterlibatan aktif lansia dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh panti agar tetap memiliki makna hidup yang lebih berarti dan bermakna.
Every individual, who get older, will experience more various function decline especially for the elderly including physical, psychological, social, and environmental that improve their quality of life. This is important to ensure the better life of the elderly accompanied by caring and supporting until the end of life. Factors that improve the quality of life of the elderly are the level of independence that can maintain their self-esteem so that happiness and satisfaction can be improved. The purpose of the research is to determine the relationship between the level of independence with the quality of life of the elderly at UPTD PSRLU and Makam Pahlawan Ciparay. The research method used was descriptive correlative with a sample of 60 elderly using a purposive sampling technique. Data collection used the Barthel Index questionnaire and Older People Quality Of Life (OPQOL). The Bivariate analysis used the Spearman rank test. The results showed that half (50%) of the elderly were moderate criteria and most (56.7%) the elderly had good criteria. The test results obtained p-value 0.003, so it was concluded that there is a relationship between the levels of independence with the quality of life of the elderly. From that result, the institution should be able to help the elderly by following the level of independence to fulfill their needs so that their quality of life can be maintained and increase active involvement in various activities held by the institution so that they still have a meaningful life.
Keywords
References
Faqih, Alfi. Hubungan Tingkat Keamandirian dengan Kualitas Hidup Lansia di Padukuhan Karang Tengah Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. http://digilib.unisayogya.ac.id/2503/, diakses tanggal 04 Maret 2019
Fatma, Mia, dkk. 2018. Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia Konsep dan Berbagai Intervensi. Malang : Wineka Media
Ika,Anis Nur Rohmah.2012. Kualitas Hidup Lansia. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keper awatan/article/view/2589/3234. diakses tanggal 14 Maret 2019
Indriana, Yeniar. 2012. Gerontologi dan dan Progeria. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES). 2017. Analisis Lansia di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
Muhith, Abdul. 2016. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : ANDI
Marlitha, Lora. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian Lansia dalam Melakukan Activities Daily Living(ADL) di UPT PSTW Khusnul Khotimah.http://jurnal.univrab.ac.id/index .php/keperawatan/article/view/378, diakses tanggal 14 Maret 2019
Maryam, dkk 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta : Salemba Medika
Rohaedi, Slamet. 2016. Tingkat Kemandirian Lansia dalam Activities Daily Living di Panti Sosial Tresna Werdha Senja Rawi. http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/arti cle/view/2848, diakses tanggal 07 Maret 2019
Tuty, Suci.2014. Studi komperatif : Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dan Panti. http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/arti cle/view/1178, diakses tanggal 19 November 2018
Trihayari, Novia. 2016. Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Aktivitas Sehari-hari Pada Lansia di UPT Panti Werha Budhi Dharma Ponggalan Yogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/2245/1/NA SKAH%20PUBLIKASI%20NOVIA%20 TRIHAYATI%20UNISA.pdf , daiakses pada tanggal 16 Maret 2019.
Zaskia. Y. 2012. Fakto-Faktor yang mempengaruhi kemandirian Pemenuhan Kebutuhan ADL di Panti Sosial Tresana Werdha Budi Mulya 4 Margaguna Jakarata Selatan. http://digilib.esaunggul.ac.id , diakses pada tanggal 11 April 2019.
WHO. 2015. Mental Health Of Older Adult. http://www.who.int/mediacentre/factsheet s/fs381/en/ , diakses pada tanggal 11 April 2019
Article Metrics
Abstract Views : 42 timesPDF Downloaded : 837 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.