Abstract
Keluarga adalah tempat pertama kali pasien tinggal dan berinteraksi, baik buruknya keluarga dapat mempengaruhi perkembangan anggota keluarga. Pasien yang mengalami gangguan jiwa merupakan bagian dari keluarga yang mendapatkan penanganan dan perawatan dari keluarga atau orang tuanya. Kondisi keluarga menentukan kualitas penangan dan perawatan yang diberikan kepada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden sebagian besar berusia 44-55 tahun sebanyak 69 responden (62,6%), pendidikan terbanyak lulus SD yaitu 55 responden (50%) dan sebagian besar responden tidak bekerja yaitu 52 responden (47,2%). Kemampuan kognitif responden terbesar adalah tahu sebanyak 97 orang (88,2%) dan kemampuan psikomotor terbanyak adalah cukup mampu yaitu 62 orang (56,4%).
The family is the place where the patient first lives and interacts, the merits of the family can affect the development of family members. Patients who experience mental disorders are part of the family who get treatment and care from family or parents. The condition of the family determines the quality of care and the care given to patients. The purpose of this study is to describe the ability of families to care for family members who experience mental disorders. This research uses quantitative descriptive analytic method. The results showed that the majority of respondents aged 44-55 years as many as 69 respondents (62.6%), the most education graduated from elementary school was 55 respondents (50%) and the majority of respondents did not work namely 52 respondents (47.2%). The cognitive ability of the largest respondents is to know as many as 97 people (88.2%) and the most psychomotor abilities are quite capable namely 62 people (56.4%).