Abstract


Laju pertumbuhan penduduk di NTT harus dikendalikan dengan membantu mensukseskan program KB melalui penggunaan alat kontrasepsi oleh akseptor. Akseptor KB selalu disertai gejala fisik akibat penggunaan kontrasepsi sehingga mendapatkan intervensi fisik namun sering gejala fisik yang menyertai disebabkan oleh faktor psikososial, hal ini yang sering dilupakan oleh petugas kesehatan dimana akseptor mencari pelayanan kesehatan. penelitian ini bertujuan menggali pengalaman psikososial akseptor dalam menghadapi depresi selama menggunakan alat kontrasepsi. Desain penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi. Proses pengambilan sampel dengan melalui data kohort kunjungan akseptor di Klinik Pratama Kupang dengan teknik purposive sampling dan pengambilan data dihentikan setelah mencapai saturasi data, jumlahnya adalah 6 partisipan penelitian. Lama pengambilan data adalah 1 bulan (Januari – Februari, 2018) dan teknik analisis data yang digunakan colaizzi. Tiga tema besar yaitu gambaran penyebab depresi pada akseptor, tanda gejala depresi pada akseptor, dan mekanisme koping yang dimiliki akseptor dalam menghadapi depresi. Saran dari penelitian ini setiap akseptor harus mendapatkan pelayanan komprehensif dengan memenuhi kebutuhan secara holistic sehingga dapat teridentifikasi penyebab, tanda gejala, dan tatalaksana depresi.

Keywords


Akseptor, Depresi, KB, Psikososial, Stuart