KARAKTERISTIK DAN TINGKAT STRES WARGA BINAAN REMAJA DI RUMAH TAHANAN KELAS II B MAMUJU

Zulhaini Sartika A Pulungan(1Mail), Masnaeni Ahmad(2), Hardiyati .(3),
(1) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, Indonesia
(2) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, Indonesia
(3) Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mamuju, Indonesia

Mail Corresponding Author



Full Text:    Language : id
Submitted : 2020-01-21
Published : 2020-05-15

Abstract


Kenakalan remaja di Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak, karena banyaknya keterlibatan remaja dalam perilaku negatif, yang ditunjukkan dengan tingginya jumlah remaja berada di Lembaga Pemasyarakatan. Kurangnya adaptasi dengan lingkungan baru menjadi pemicu narapidana remaja mengalami stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat stres warga binaan remaja di Rumah Tahanan Kelas II B Mamuju. Penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif sederhana. Tingkat stres diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42). Sampel berjumlah 78 orang yang diambil secara total sampling. Analisis data mengunakan analisis univariat. Berdasarkan klasifikasi umur warga binaan remaja terbanyak berumur 18-24 tahun yang digolongkan pada remaja akhir. Pendidikan terakhir yang terbanyak adalah SMA 48 (61,5%). Pekerjaan terakhir yang terbanyak adalah wiraswasta 40 (51,3%). Jenis kasus yang terbanyak kasus narkotika 33 (42,3%). Lama vonis yang terbanyak lebih dari 1 tahun 47 (60,3%). Tingkat stres paling banyak stres ringan 47 (59%). Warga binaan remaja terbanyak berumur 18-24 tahun (remaja akhir), berpendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta, kasus kejahatan narkotika, lama vonis lebih dari 1 tahun dan tingkat stres ringan. Perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan manajemen stres agar remaja dapat mengontrol atau mengelola stres sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi rumah tahanan. 


Keywords


Kenakalan Remaja, Rumah Tahanan, Tingkat Stres

References


Adnan, M. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stres Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Stikes Alma Ata.

Anggraini, D., Hadiati, T., & AS, S. W. (2019). Perbedaan Tingkat Stres dan Tingkat Resiliensi Narapidana yang Baru Masuk dengan Narapidana yang akan Segera Bebas (Studi pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang). Jurnal Kedokteran Diponegoro, 8(1), 148-160.

Astuti, N. W. (2014). Analisis Tingkat Kriminalitas di Kota Semarang dengan Pendekatan Ekonomi Tahun 2010-2012. Semarang: Universitas Diponegoro.

Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Kriminal 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Becsi, Z. (1999). Economics and Crime in the states. Federal Reserve Bank of Atlanta First Quarter, 84(1), 38-56.

Brown, S. L., & Ireland, C. A. (2006). Coping Stres and Distres in Newly in Carcerated Male Adolescents. Journal of Adolescent Health, 38, 656-661.

Hardianto, F. N. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kriminalitas di Indonesia dari Pendekatan Ekonomi. Bina Ekonomi Majalah llmiah Fakultas Ekonomi Unpar, 13(2), 28-41.

Hawari, D. (2002). Penyalahgunaan & Ketergantungan NAFZA. Jakarta: FK-UI.

Husnayain. (2007). Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi dan Demografi Terhadap Tingkat Kejahatan di Indonesia. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Liwarti. (2013). Hubungan Pengalaman Spiritual dengan Psychological Well-being pada Penghuni Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 1(1); 77-88.

Lochner, L. (2007). Education and Crime. International Encyclopedia of Education, (3), 1-14.

Lovibond, S. H., & Lovibond, P. F. (1995). Manual for the Depression Anxiety Stres Scales. Australia: The Psychology Foundation of Australia Inc.

Machin, S., & Meghir, C. (2004). Crime and Economic Incentives. The Journal of Human Resources, 39(4), 958-979.

Santrock, J. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Schafer, W. (2000). Stress Management For Wellness: Fourth Edition. . United States of America: Wadsworth.

Solichatun, Y. (2011). Stres dan Strategi Coping Pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Jurnal Psikologi Islam, 8(1), 23-42.

Supardi, S. (1999). Mengenal Remaja Bermasalah dan Masalah Remaja. Kompas, 32.

Tololiu, T. A., & Makalalag, S. H. (2015). Hubungan Depresi dengan Lama Masa Tahanan Narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Malendeng Manado. JUIPERDO, 4(1), 14-20.

Witte, A. D., & Witt, R. (2000). Crime Causation: Economic Theories. Encyclopedia of Crime and Justice, 1-17.

Wong, D. L., Marilyn, H. E., David, W., & Marilyn, L. W. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric (Agus Sutarna, Neti Juniarti, & Kuncara, Penerjemah).Vol. 2. (Ed.6). Jakarta: EGC.

World Health Organization. (2016). Adolescent Health. Retrieved April 10, 2019, from https://www.who.int/health-opics/ adolescents/coming-of-age-adolescent-health


Article Metrics

 Abstract Views : 354 times
 PDF Downloaded : 638 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.