HUBUNGAN ADVERSITY QUOTIENT DAN SIKAP PENYALAHGUNAAN NAPZA DENGAN KEJADIAN RELAPSE PADA PENYALAHGUNA NAPZA DI PUSAT REHABILITASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Beta Karlistiyaningsih(1), Wahyu Kirana(2Mail),
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI), Pontianak, Indonesia
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI), Pontianak, Indonesia

Mail Corresponding Author



Full Text:    Language : id
Submitted : 2020-02-27
Published : 2020-05-15

Abstract


Penyalahgunaan Napza merupakan permasalahan dunia. Tingginya kasus penyalahgunaan napza di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara krisis Narkoba. Rehabilitasi Napza merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah penyalahgunaan Napza. Keberhasilan upaya rehabilitasi ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya kemampuan seseorang dalam menghadapi dan bertahan terhadap kesulitan/tantangan (adversity quotient). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan adversity quotient dan sikap penyalahgunaan napza dengan kejadian relapse. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan desain causal correlation research. Hasil penelitian ditemukan ada hubungan antara sikap penyalahgunaan napza dengan kejadian relapse, sedangkan adversity quotient dinyatakan tidak berhubungan dengan kejadian relapse


Keywords


Adversity Quotient, Relapse, Sikap Penyalahgunaan Napza

References


Adibelli, D., Olgun, S. (2016). Knowledge

Attitude and Behavior of Health College

Students Releted to Drug Abuse.Ulutas

Med J. 2016; 2(2): 90-100

Atadokht. A., Hajloo. N., Karimi. M.,

Narimani. M. 2015. The Role of Family

Expressed Emotion and Perceived

Social Support in Predicting Addiction

Relapse. Int J High Risk Behav Addict.

2015; 4(1):e21250

Azmi, A. A., Husisin, H., Ishak, S. I. D., and Fhiri, N. S. D. (2017). Drug Addict: Psychosocial Factor Contributing to Relapse. MATEC Web of Conference 150, 05097 (2018)

Badan Narkotika Nasional. (2013). Kambuh (Relapse). Diakses melalui http://bnn.go.id/blog/artikel/kambuh-relapse/

BNN. (2017). Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi Tahun 2017. Pusat Penelitian dan Informasi Badan Narkotika Nasional Republik Indoensia

BNN. Mencegah Masuknya Bandar Narkoba ke Kancah Politik Indonesia. BNN 2018. [dikutip tanggal 15 Agustus 2019]. Diperoleh dari https://bnn.go.id/mencegah-masuknya-bandar-narkoba-ke-kancah-politik-indonesia/

Boogar, I. R., Tabatabaee, S., Tosi, J. (2014). Attitude to Substance Abuse: Do Personality and Socio- Demographic Factors Matter?. Int J High Risk Behav Addict, 2014 3(3): e16712

Dictio. (2017). Apa saja faktor-faktor pembentuk adversity quotient pada manusia. Dikutip dari https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-faktor-pembentuk-adversity-quotient-pada-manusia/8972 pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 08: 19 WIB

Habibi, Basri, S., Rahmadhani, F. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekambuhan Pengguna Narkoba pada Pasien Rehabilitasi Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makasar Tahun 2015. Al-Sihah: Public Health Sciens Journal. Vol 8, No. 1(2016)

Hanur, R., Akhmad., Rindani. A. R. (2014). Studi Perilaku Pengguna NAPZA yang direhabilitasi di Balai Rehabilitasi Tanah Merah, Samarinda Tahun 2014. Kesmas Wigama Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 01. No.1 halaman 14-17, Juni 2015

Haris. Z., Kamaluddin. MT., Sitorus. R. J. 2019. Pengaruh jenis zat dan teman sebaya dengan kejadian relaps pada penyalahguna narkotika di Rehabilitasi IPWL RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. JKK. Volume 6, No. 1 (2019)

Ibrahim, F., Kumar, W. (2009). Factors Effecting Drug Relapse in Malaysia: An Empirical Evindece. Asian Social Science, Vol. 5, No.12 (2009)

Imani, Z., Sabetimani, M., Ghojur, A. K. (2011). Study of the Effectiveness of Cognitive Group Therapy in Relapse Prevention among Substance Abusers: Asian Journal of Medical and Pharmaceutical Research. 2 (3): 47-52, 2012

Isnaini, Y., Hariyono, W., Utami, K. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Keinginan untuk Sembuh pada Penyalahguna NAPZA di Lembaga Permasyarakatan Wirogunan Kota Yogyakarta. Kesmas. Vol. 5, No. 2 Juni 2011

Infodatin. (2017). Anti Narkoba Sedunia 26 Juni’17. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Karch, S. B. (1997). Drug Abuse Handbook. Washington, D. C: CRC PRESS

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan Gambaran Umum Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia. Dikutip dari http://www.depkes.go.id./download.php?file=download/pusdatin/buletin-napza.pdf

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Dual Diagnosa Dual Recovery. Dikutip dari http://yankes.kemkes.go.id/read-dual-diagnosa-dual-recovery-6793.html

Khodayari, S., Younesi. J., Barnaj. A. F. (2016). Modeling of Attitude towards Drugs Addiction among University Students in Teheran. Research on Addiction Quarterly Journal of Drug Abuse. Vol. 10, No. 37, 2016

Maharani, R., Rahayu. (2018). Faktor yang berhubungan dengan Penyalahgunaan Narkoba pada Narapidana Remaja di Lembaga Permasyarkatan Kelas ILA TEMBILAHAN. Jurnal Phoron. Vol 9. No, 1(2018)

Muhsinin, Huzaifah.Z., Khalilati. N. 2017. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Kecenderungan Menggunakan Napza Pada Remaja di Banjarmasin. Caring Nursing Journal. Vol. 1 No. 2 (2017)

Nurhuda. T. 2014. Pendidikan Karakter Bagi Korban Penyalahgunaan Napza dengan Metode Therapeutic Community (TC) di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Yogyakarta. Journal Student UNY

Nurmaya, A. (2016). Penyalahgunaan Napza di Kalangan Remaja (Studi Kasus pada 2 Siswa di MAN 2 Kota Bima). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling. Vol 2, No. 1 Juni 2016, Hal 26-32

Phoolka, S., Kaur, N. (2012). Adversity Quotient: A new paradigm to explore. International Journal of Centemporary Business Studies Vol.3, No. 4(2012)

Purba, R & Siregar, M. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyalahgunaan Napza pada Residen di Yayasan Harapan Permata Hati Kita Bogor. Pemberdayaan Komunitas, Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 14, No. 1 Juni 2015

Redish, A. D., Jensen. S., Johnson. A., Nelson. Z. K. (2007). Reconiling reinforcement learning models with behavioral extinction and renewal: implications for addiction, relapse, and problem gambling. In Press, Psych Review 01(2007)

Rosyidah, R., Nurdibyanandaru., Duta. (2010). Dinamika Emosi Pecandu Narkotika dalam Masa Pemulihan. INSAN Vol. 12, No. 2(2010)

Setiawan, A. A. (2016). Remaja Indonesia dan Penyalahgunaan Narkoba. Universitas Pembangunan Jaya. Dikutip melalui https://www.researchgate.net/publication/315784207_Remaja_Terhadap_Penyalahgunaan_NAPZA pada tanggal 08 Juli 2019 pukul 23: 50 WIB

Stoltz, P. G. (1997). Adversity Quotient: Turning Obstacles Into Opportunities. New York: John Wiley & Sons

Stoltz, P.G. (2000). Adversity Quetient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang Alih Bahasa. Jakarta: PT Gramedia

Stoltz, P. G. (2005). Adversity Quetient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang Alih Bahasa. Jakarta: PT Gramedia

Sumiati. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA. Jakarta: CV. Trans Info Media

Sungu, H. (2015). Attitudes towards substance addiction: A study of Turkish University students. academicjournals.Vol 10(7), pp. 1015.1022, 10(2015)

Sutomo, D. (2007). Menjadi Enterpreneur Jempolan(Achieving Enterpreneurial Excellence). Jakarta: Penerbit Republika

Syukri. M. 2019. Hubungan Jenis, Lama Pemakaian dan Harga Diri dengan Resiliensi Pengguna Napza Fase Rehabilitasi. Jambura Health and Sport Journal. Vol. 1 No. 2 (2019)

Tenardi, T. B. (2012). Sales Hunter. Bogor: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)

Yunitasari, I. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dan Self-Efficacy dengan Upaya Pencegahan Relapse pada Penyalahguna NAPZA Pasca Rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur. PSIKOBORNEO, 2018, 6(2) : 420-433


Article Metrics

 Abstract Views : 318 times
 PDF Downloaded : 365 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.