RESPON PENERIMAAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN MENJALANI HEMODIALISA DI RS X
(1) STIKES Muhammadiyah Gombong, Indonesia
(2) STIKES Muhammadiyah Gombong, Indonesia
(3) STIKES Muhammadiyah Gombong, Indonesia
Corresponding Author
Full Text: Language : id
Submitted : 2020-02-27
Published : 2020-05-15
Abstract
Prevelensi penyakit gagal ginjal semakin tahun meningkat. Ketergantungan pasien terhadap mesin hemodialisa menyebabkan perubahan peran, perubahan pekerjaan, kehidupan ekonomi, dan kehidupan sosial. Berdasarkan hal tersebut membutuhkan suatu proses dalam penerimaan diri. Proses penerimaan diri pada penderita gagal ginjal kronik dengan menjalani hemodialisa akan melalui 5 fase penerimaan diri yaitu denial, angry, bargainning, depresi, acceptance, dan selama proses penerimaan diri ini berlangsung membutuhkan adanya waktu dalam menerima. Mengetahui respon penerimaan diri pasien gagal ginjal kronik dengan menjalani hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Metode penelitian non eksperimen dengan menggunakan desain rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, pada 153 responden yang mempunyai penyakit gagal ginjal kronik. Pengambilan sampel diambil menggunakan total sampling. Dengan instrumen kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan dari 153 pasien, proses penerimaan dirinya baik sejumlah 88 responden (57,5%), sedangkan pasien penerimaan diri kurang baik 65 responden (42,5%), sebanyak 61 responden (42,5%) membutuhkan waktu untuk menerima diri paling banyak 3 bulan. Respon penerimaan diri pada pasien gagal ginjal kronik dengan menjalani hemodialisa yang paling banyak yaitu respon penerimaan diri baik dan dengan kurun waktu untuk dapat menerima 3 bulan. Hasil direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya melihat analisis faktor respon penerimaan diri dari penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemnodialisa.
Keywords
References
Alam S& Hadibroto I. (2007). Gagal Ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto. (2013). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. jakarta: Raneka Cipta.
Armiyati, Y. (2014). Faktor yang Berkorelasi Terhadap Mekanisme Koping Pasien CKD yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Kota Semarang.
Azahra. (2013). Peran Konsep Diri Dan Dukungan Sosial terhadap Depresi Pada Penderita Gagal Ginjal Yang Menjalani Terapi Hemodialisis.
Brunner, & Suddarth. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC.
Cahyaningsih. (2008). Hemodialisa (Cuci Darah); Panduan Praktis Perawatan Gagal Ginjal. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Fitriyani, E. N. (2014). Konsep Diri dengan Kejadian Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Panembahan Senopati Bantul . Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia.
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Haryono, R. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. yogyakarta: Repha Publishing..
Istanti, Y. P. (2011). Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap IDWG Pasien CKD di Unit Hemodialisa RS PKU Yogyakarta. Jurnal Mutiara Medika.Vol.11 No 2 Mei 2011 .
Lestari, D. W. (2014). Penerimaan Diri dan Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua . e-Journal Psikologi, 2(1), 1-13.
Marni, A., & Yuniawati, R. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Lansia di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta. Empathy Journal Psikologi, 3(1), 1-7.
Muttaqi. (2011). Asuhan Keperawatan gangguan Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Novalia, E. (2011). Koping pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis di RSU Adam Malik Medan.Nursalam. (2016). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis (Vol. 4). (P. P. Lestari, Ed.) Jakarta Selatan: Salemba.
Paramita, R., Margaretha, M. (2013). Pengaruh Penerimaan Diri Terhadap Penyesuaian Diri Penderita Lupus. Jurnal Psikologi, 12(1), 1-8.
PERNEFRI. (2011). Konsensus Manajemen Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: EGC.
Pratama, M. E. (2014). Hubungan Produk Ca x dengan kadar C-Terminal Cross Linking Telopeptide Type 1 Collagen pada Subjek Penyakit Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Rutin. 2.
Ridha, M. (2012). Hubungan Antara Body Image dengan Penerimaan Diripada Mahasiswa Aceh di Yogyakarta. Empathy, 1 (1), 111-121.
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendikia.
Suharyanto, Abdul, & Majdid. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan . Jakarta: Trans Info Media.
Smeltzer, S. C. (2011). Buku Ajar Keperawatan Bedah . Jakarta: EGC.
Smeltzer, S., & Bare. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. Edisi. 8. Jakarta: EGC.
Stuart. (2013). Principles and practice of psyhiatric nursing 9th ed. St. Louis : Mosby Year Book.
Suharyanto, Abdul, & Majdid. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan . Jakarta: Trans Info Media.
Wakhid, A., & Widodo, G. G. (2019).
Konsep Diri Pasein Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. JurnalIlmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No1, Januari2019, Hal7-11.
Article Metrics
Abstract Views : 667 timesPDF Downloaded : 1756 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.