PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KELELAHAN DAN KUALITAS TIDUR PETANI PENYADAP KARET DI PTPN XII

Wahyu Adinda(1), Emi Wuri Wuryaningsih(2Mail), Enggal Hadi Kurniyawan(3),
(1) Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Indonesia
(2) Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Indonesia
(3) Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Indonesia

Mail Corresponding Author



Full Text:    Language : id
Submitted : 2020-02-28
Published : 2020-05-15

Abstract


Petani seringkali mengalami kelelahan akibat dari beban kerja dan jam kerja yang berlebih dan berdampak pada kualitas tidur dan status kesehatan fisik dan psikis lainnya. Intervensi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan petani. Penelitian ini bertujuan mengalisis pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kelelahan dan kualitas tidur  pada petani penyadap karet di PTPN XII Kabupaten Jember. Desain yang digunakan yaitu Quasy Experimental dengan rancangan pretest and posttest with control group design. Teknik pengambilan sampel adalah simpel random sampling yang melibatkan 40 petani (20 responden kelompok intervensi dan 20 responden kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah  Fatigue Severity Scale dan Pittsburg Sleep Quality Index. Hasil pengaruh PMR terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji independent t-test mendapatkan hasil p value 0,000 (CI: 95%), artinya ada pengaruh PMR terhadap kelelahan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil pengaruh PMR  terhadap kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kontrol dengan menggunakan uji mann-whitney mendapatkan hasil p value 0,000 < 0,05 yang artinya ada pengaruh PMR terhadap kualitas tidur pada kelompok intervensi dan kontrol. PMR mengaktifkan sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang bekerja saling timbal balik sehingga dapat mengurangi ketegangan otot dan membuat mudah tidur. kesimpulannya PMR bisa digunakan untuk mengurangi kelelahan dan dapat meningkatkan kualitas tidur.


Keywords


Kelelahan, Kualitas Tidur, Petani Karet, Relaksasi Otot Progresif

References


Anindita B. (2012). Pengaruh teknik relaksasi progresif terhadap tingkat kecemasan pada klien skizofrenia paranoid di RSJD Surakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. [cited 17 Februari 2019]

Inderani I, Tarigan L, & Saalmah U. (2014). Hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada pemetik teh di PT perkebunan nusantara IV Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014.

Manyamsari, I & Mujiburrahmad, M. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetensi petani lahan sempit (Kasus: Di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kab. Bogor Jawa Barat). Jurnal Agrisep 15(2): 58-74.

Manurung, R. (2018).Pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur pada Lansia di Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti Medan Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda Vol.3(2).

Miswar. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah pekerja di Aceh. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia.

Nugroho, A., Yuantari, C., & Hartini, E. (2013). Hubungan antara beban kerja dengan tingkat kelelahan pada petani di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun 2013.

Potter, P.A, & Perry, A.G. Fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik Volume 3 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika; 2010

Prakoso, D.I, Setyaningsih Y, & Kurniawan B. Hubungan karakteristik individu, beban kerja, dan kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada tenaga kependidikan di institusi kependidikan X. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; Vol. 7(2): 2356-3346.

Prasetya, Z. (2016). Pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap perubahan tingkat insomnia pada lansia. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin.

Rahayu, R. (2017). Gambaran kelelahan kerja pada petani rumput laut di Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin, Makasar, Sulawesi Selatan. [cited 1 Februari 2019]

Richmond, R.L. (2007). A guide to psychology and its practice [internet]. [cited 15 Maret 2019]. Available from http://www.guidetopsychology.com/pmr.htm

Safitrie, A., & Ardani, M.H. (2013). Studi komparatif kualitas tidur perawat shift dan non shift di unit rawat inap dan unit rawat jalan. Prosiding Konferensi Nasional PPNI Jawa Tengah.

Selviyati V, Camilia A, & Sunarsih E. (2016). Analisis determinan kejadian carpal tunnel syndrome (CTS) pada petani penyadap dan pohon karet di desa karang manik Kecamatan Belitang II Kabupaten Okutimur. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol.7

Setiwan, D.H. (2008). Petunjuk lengkap budi daya karet. Jakarta: AgroMedia

Setyowati, D.L., Shaluhiyah, Z., & Widjasena, B. (2014). Penyebab kelelahan kerja pada pekerja mebel. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol. 8(8): 2460-0601.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC

Stuart, G.W. (2016). Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa Stuart. Buku 2. Singapore: Elsevier

Tawarka, Bakri, S.H.A, & Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan produktivitas [internet]. Surakarta: UNIBA Press. [cited 8 Februai 2019]. Availabel from https://archive.org/details/ErgonomiUntukKeselamatanKesehatanKerjaDanProduktivitas/page/n1

Turmudzi. A.M.P. Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat insomnia pada pasien rawat jalan dengan gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa RSUD Dr. Abdoer Rahman Situbondo. Skripsi. Program Studi Il Keperawatan, Universitas Jember, Jember, Indonesia. [cited 29 Maret 2019]


Article Metrics

 Abstract Views : 653 times
 PDF Downloaded : 764 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.