Penerapan Discharge Planning Pada Keluarga Dengan Pasien Gangguan Jiwa Di Kota Banda Aceh

Hasmila Sari(1Mail), M Martina(2), Farah Mutia(3),
(1) , Indonesia
(2) , Indonesia
(3) , Indonesia

Mail Corresponding Author



Full Text:    Language : id
Submitted : 2019-11-02
Published : 2020-05-15

Abstract


Gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya sehingga dibutuhkan dukungan dari keluarga. Keluarga merupakan pendukung utama selama dirumah sakit maupun dirumah.Perawatan pasien dirumah sangat terbantu dengan tersedianya informasi dan dukungan yang cukup kepada keluarga terkait pasien yang diberikan melalui discharge planning. Discharge planning harus dilakukan dengan komunikasi yang baik dan terarah sehingga pasien dan keluarga mendapatkan pemahaman yang baik ketika telah pulang kerumah. Kekambuhan meningkat disebabkan karena kurangnya dukungan dan perawatan dari keluarga terhadap pasien gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penerapan discharge planning pada keluarga dengan pasien gangguan jiwa di kota Banda Aceh. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan random sampling dengan metode cluster random samplingdengan jumlah sampel sebanyak 42 responden. Pengumpulan data dilakukan di Kecamatan Baiturrahman, Syiah Kuala, dan Kuta Alam. Alat ukur menggunakan kuesioner evaluasi penerapan discharge planning pada keluarga pasien gangguan jiwa yang terdiri dari 16 pertanyaan dengan nilai nilai Cronbach Alpha 0,92. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi penerapan dischargeplanning pada keluarga pasien gangguan jiwa berada pada kategori dilakukan sebanyak 28 (66,7%) dan  tidak dilakukan sebanyak 14 (33,3%). Dapat disimpulkan bahwa evaluasi penerapan discharge planning pada keluarga dengan pasien gangguan jiwa berada pada kategori baik. Direkomendasikan bagi perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh agar dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi tentang evaluasi penerapan dischargeplanning pada keluarga pasien gangguan jiwa sehingga perawat dapat meningkatkan peran dalam memberikan informasi pada saat pasien akan dipulangkan kerumah terutama kepada keluarga.

Mental disorders require a long time in the process of healing needed support from the family. The family is the main support during the hospital as well as at home. Patient care at home is greatly helped by the availability of adequate information and support to families related to patients provided through discharge planning. Discharge planning must be done with good and directed communication so that patients and families get a good understanding of the compilation must go home. Recurrence increases due to lack of support and care from the family of mental disorder patients.The purpose of this reseach was to determine the evaluation of the application of discharge planning in families with mental disorder patients in the city of Banda Aceh. This type of research is quantitative with a descriptive design and cross sectional approach. Data collection techniques using random sampling with cluster random sampling sampling method with a sample size of 42 respondents. Data collection was carried out in the districts of Baiturrahman, Syiah Kuala and Kuta Alam. Measuring instruments using questionnaires evaluating the application of discharge planning in families withmental disorder patients consisting of 16 questions with a Cronbach Alpha value of 0.92. Data analysis uses univariate analysis. The results showed that the evaluation of the application of discharge planning in families of mental disorder patients was in the category of 28 (66.7%) and 14 (33.3%) were not done. It can be concluded that the evaluation of the application of discharge planning in families with mental disorder patients is good. It is recommended for nurses in Aceh Mental Hospital to be used as a reference and information about evaluating the application of discharge planning to families of mental disorder patients so that nurses can increase their role in providing information when patients are sent home, especially to families.


Keywords


discharge planning; keluarga; pasien gangguan jiwa; family; mental disorder patients

References


Acal, A. 2017.“Pasien Di RSJ Aceh Terus Meningkat”. Habadaily, 28 Maret 2017
Alghzawi, H. M. (2012). Psychiatric Discharge Process. International Scholarly Research Network
Ardianta, A. K. I (2017).Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Pada Pasien Skizofrenia.JRKN. 1 (1)
Boyd, M.A., (2005). Psychiatric Nursing Contemporary Practice.. USA: Aptara
Cornelis, J (2018). Intensive Home Treatment For Patient in Acute Psychiatric Crisis
Fortinash, K.M., & Woret, P.A,. (2003). Psychiatric Nursing Care Plan. Fourt Edision. USA: Mosby
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/1 Desember 2013
Lin, C. J., Cheng, S. J., Shih, S. C., Chu, C. H., & Tjung, J. J. (2012). Discharge planning. International Journal of Gerontology, 6(4), 237–240. https://doi.org/10.1016/j.ijge.2012.05.001
Lin, L., Lo, S., Liu, C., Chen, S., Liu, W., & Wu, W. (2017). Effectiveness of Needsoriented Hospital Discharge Planning for Caregivers of Patients With Schizophrenia. Archives of Psychiatric Nursing. https://doi.org/10.1016/j.apnu.2017.10.013
Polit, D. F. ,& Beck, C.T., (2004). Nursing Reseach: Principle & Method.7th Edition.Usa: Lippincott
Potter&Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan .Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta
Purwanti, N., Yusuf, A., & Suprajitno, S. (2017). Pengaruh Discharge Planning Berbasis Video Dengan Pendekatan Family Centered Nursing Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Klien Skizofrenia. Journal of Health Sciences, 10(2), 204– 213. Retrieved from http://journal.unusa.ac.id/index.php/jhs/arti cle/view/397/389
Rahman, S., Puspitosari, W. A., & Al Kahfi, R. (2018). Analisis Kekambuhan Skizofrenia Berdasarkan Perawatan Berbasis Keluarga. Jurnal Dinamika Kesehatan, 9(01)
Sak. 2017. "22.033 Warga Aceh Terganggu Jiwa". Serambi Indonesia. 27 Maret 2017
Stuart.G.W. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa : Indonesia: Elsevier
Suhaimi. (2015). Gangguan jiwa dalam perspektif kesehatan mental islam. Risalah, 26(4), 197–205. https://doi.org/10.1016/j.jri.2015.01.004
Suryaningrum, S & Wardani, I. (2013). Hubungan Antara Beban Keluarga dengan Kemampuan Keluarga Merawat Pasien Perilaku Kekerasan di Poliklinik Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2), 148–155
Trihadi, D., & Suprihatiningsih, T. (2014). Pengaruh Discharge Planning Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam Merawat
Klien Halusinasi. Jurnal Kesehatan AlIrsyad, VI(2), 39–47
Videbeck, S. L. (2011). Psychiatric-mental health nursing. 5th ed., Wolters Kluwer Health; China


Article Metrics

 Abstract Views : 376 times
 PDF Downloaded : 1155 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.